Pengalaman pribadi saya dalam menggeluti dunia kenari terutama dalam berternak.
Ada yang bilang, setelah indukan ngeram lebih dari seminggu, telornya dicek, jika ada yang kosong telornya dibuang. Pertanyaan tersebut sudah saya prtaktekan dan tidak semuanya benar ada sisi buruk dan jeleknya dan semua itu pasti ada resikonya.
Mungkin dari para peternak kenari sudah ada yang mempraktekan, membuang telor yang kosong dari sarang. apa yang terjadi? indukan tetep lanjut mengerami telor-telornya atau indukan meninggalkan telornya?
Mari kita bahas mengapa indukan meninggalkan telornya setelah telornya berkurang dari sarangnya padahal telor yang ditinggalkan berisi calon embrio kenari. kita pakai logika saja, setiap mahluk yang bernyawa pasti punya insting, cuma kita ga tahu cara berpikirnya. Setiap indukan kenari punya sifat/karakter yang berbeda-beda, dari karakter tersebut kita harus tahu apa kemauannya, Contoh indukan bertelor jumlahnya ada 4 butir, setelah mengeram kurang lebih 10 hari telornya ada yang kosong, misal yang kosong ada 3, pikirnya si peternak kalo dierami tidak jadi lebih baik dibuang, jadi telor yang tidak ada isinya dibuang semua, jadi tersisa cuma 1, sehari dua hari indukan masih rajin ngeram tapi lama kelamaan indukan akan jarang mengerami (lebih banyak turun dari sarangnya) kenapa bisa begitu karena indukan kenari merasa ada yang kurang dari telornya.
Jadi kejadian tersebut ada tips dan trik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bagi peternak yang senior pasti sudah tahu jawabannya dan tindakan apa yang harus dilakukan.
Intinya jangan menggangu indukan yang lagi ngeram, biarkan saja telor-telor dierami sampai waktunya, jika sudah waktunya dan tidak menetas baru dibuang.
Semoga bermanfaat.
Silo
Posting Komentar